Root adalah proses mengambil hak akses tertinggi ke file system di HP android, sehingga bisa dilakukan modifikasi tingkat lanjut. Ibaratnya kalau di PC adalah kita mendapatkan akses administrator tertinggi. Secara bahasa awam, artinya anda bebas melakukan apapun terhadap HP anda, bisa pake gaya apapun (108 jurus), yang sebelumnya cuma boleh 1 gaya. Proses rooting biasanya diikuti dengan menginstall sebuah app untuk Root Management yang mengatur pemberian izin akses root ke app lain. Yang paling terkenal saat ini adalah SuperSU dari Chainfire. SuperSU inilah yang mengatur app mana saja yang bisa mendapatkan akses root.
SuperSU |
Apa saja benefit root?
Luar biasa banyak. Kalau anda tanya ke berbagai tempat, rata-rata juga jawab hal yang sama. Tapi jarang ada yang kasih daftar panjang apa saja yang bisa dilakukan kalau anda sudah root. Berikut daftar yang masih tidak seberapa dan mungkin bisa bertambah lagi :01. ROM
a. Uninstall bloatware, sehingga tidak running di background maupun makan memory
b. Integrate updated system app ke ROM, sehingga menghemat memory di partisi /data. Selain itu juga melindungi updated app tadi dari factory reset.
c. 3rd party app di safe mode, dengan mengconvert 3rd party app menjadi system app, maka kita bisa menggunakannya dalam kondisi safe mode sekalipun. Ataupun bisa diakalin dengan quick setting dari Gravity box.
d. Deodex ROM. ROM yang sudah dideodex akan sangat mempermudah modifikasi UI tingkat lanjutan.
02. System
a. Baca Catlog, bisa baca event2 terakhir yang terjadi di HP. Butuh pengetahuan khusus.
b. Cek internal storage usage, bisa cek penggunaan free memory dengan disk usage, mengetahui dengan jelas file/folder mana yang tidak berguna dan makan banyak tempat di partisi /data.
c. Undelete file yang terhapus. Mengembalikan file yang tidak sengaja terhapus dari sdcard, tanpa bantuan PC. Untuk mengakses keseluruhan MBR dari sdcard diperlukan akses root. File yang bisa diundelete tergantung jumlah free memory di sdcard, lama file dihapus (kalau barusan terhapus, lebih besar kemungkinan bisa direcover).
d. Tweak CPU scaling governor. Bisa ditweak supaya CPU selalu running top perfomance, atau power save mode dengan cara set max dan min frequency. Bisa juga suspend/sleep beberapa corenya dengan tujuan menghemat batere.
e. Memperbesar memory internal via link2sd. Kalau terasa sempit, bisa dilink semua app internal storage ke sd-ext di microsd.
f. Menggunakan folder mount/directory bind. Folder yang ada di external sdcard (microsd) bisa dibind/mount ke internal sdcard, seandainya anda tidak bisa set Preferred media storage ke external sdcard. (contohnya di ROM 1.0.x)
g. Otak/I hardware key. Swap tombol back dengan menu. Ganti ulang semua coding tombol hardware, matiin LED, matiin Hardware key & backlightnya.
h. Install busybox. Merupakan sejumlah perintah linux-based untuk keperluan terminal emulator di android. Busybox memastikan sejumlah app yang memerlukan binary linux untuk berjalan normal
i. Emulate GPU lain, nurunin kualitas grafik demi perfomance. Lewat GLTools, kita bisa emulate GPU lain, meskipun secara hardware beda GPU. Ini tentunya berguna jika ada game yang didesain hanya untuk GPU tertentu, sementara HP kita memakai GPU tipe lain. GLTools juga bisa digunakan untuk nurunin kualitas gambar/resolusi warna, supaya perfomance/fps nya naik.
j. Install busybox. Binary shell bawaan android sangatlah terbatas. Beberapa command shell dari linux hanya bisa diakses melalui binary dari busybox.
k. Broadcast Intent melalui shell script. Hanya root user lah yang bisa melakukan broadcast intent via shell script. Ini terutama sangat diperlukan bagi yang suka otak/I tasker dan shell script.
l. Sistem keamanan berlapis. Rata2 app security yang terinstall sebagai user app, akan sangat mudah dibypass dengan cara boot ke safe mode. Dengan root, kita bisa menyimpan app security dan sejenisnya di sistem app dan partisi terproteksi lainnya. Sehingga terlindungin dari factory reset sekalipun. Bahkan bisa dibuat looping protection, sehingga ada sekumpulan app yang saling melindungin masing2 dan sangat susah untuk diuninstall satu persatu.
03. Tampilan
a. Mengganti Boot Logo & Boot Animation (dan shutdown animation). Tidak perlu root sebenarnya untuk melakukan ini karena biasanya logo diganti dengan cara flash dari recovery. Tapi akan lebih mudah bagi yang ingin menggantinya sendiri lewat Rotex atau EFE.
b. Mengganti Icon, sinyal via framework-res dan systemui. Edit2 icon untuk buat theme atau ROM sendiri.
c. Melakukan modif melalui Xposed. Dengan root, anda bisa melakukan modif tanpa ganti ROM.
d. Multiview. Tidak sesempurna framework di samsul, tapi tampilannya sudah mendekati, pake XhaloFloating, juga uda ada di Xposed.
e. Menyulap tampilan menjadi HP lain. Contohnya anda customize semua framework dan app bawaan supaya jadi mirip2 es 4, mulai dari boot animation ampe launchernya juga touchwiz.
f. Menampilkan Jam sampai ke detiknya. Dengan XuiMod, status bar yang biasanya hanya menampilkan jam dan menit (HP:mm), bisa diubah menjadi jam, menit dan detik (HP:mm:dd).
g. Mematikan shutter sound camera. Khusus app camera bawaan, shutter sound hanya bisa dimatikan dengan menghilangkan suaranya di /system. Bisa juga menggantinya suara bawaan dengan sound effect lain.
a. Advance freeze, di mana kita tidak freeze keseluruhan app, tapi hanya component yang kita rasa tidak perlu. Contohnya kita tidak perlu startup component, bisa kita matikan cuma activities onboot nya saja, lebih gampang via app manager dari ROM Toolbox.
b. Greenify (hibernate) app yang tidak perlu running terus menerus, sehingga menghemat batere, walaupun sudah menginstall ratusan app.
c. Bisa remove permission tanpa reinstall. Contohnya mau memblok akses internetnya, tinggal remove permission internet access via Xposed module - app settings.
d. Mengatasi masalah error -24, di mana error ini bisa disembuhkan dengan mudah via Remove orphan data dari TB. Sedangkan untuk HP non-root, solusinya cuma factory reset.
e. Mengubah tampilan per app. Customize tampilan chrome jadi tablet version, ataupun besarin ukuran font untuk BBM, Lock orientation pas baca pdf, dll.
f. Immersive / full screen mode. Untuk beberapa app, bisa dipaksa untuk full screen ataupun mencegah full screen (sehingga status bar tetap terlihat).
g. Melacak penyebab force close secara lebih detil. Kadang2 ada masalah force close yang sangat susah dilacak, karena anda tidak punya akses ke partisi /data.
h. Mengubah prioritas Default App & Share. Dicapai dengan menggunakan Xposed Module – Complete Action Plus. Jadi anda bisa menyembunyikan default app yang menjadi terlalu panjang untuk discroll karena sudah install banyak app. Default share juga bisa ditata ulang supaya app share favorit anda berada di list paling atas.
i. Wipe dalvick-cache. Hanya bisa dilakukan setelah install CWM/TWRP, karena tidak tersedia fiturnya di Stock Recovery. Juga bisa dilakukan wipe dex file per app, dengan cara delete manual via rotex.
05. Lucky Patcher
a. Patch app lewat LP (Lucky Patcher), untuk app yang punya LVL (License Verification Library), sehingga tidak perlu install yang prepatched, dan dalam beberapa kasus, app masih bisa diupdate via playstore (untuk yang pake system pro key)
b. Patch app beriklan, sehingga google ads tidak mengganggu lagi
c. Install google playstore mod, membypass semua LVL dari google. Diperlukan oleh beberapa app yang tidak bisa dipatch seperti biasanya
d. Menonaktifkan zip signature verification, sehingga bisa menginstall APK dengan zip signature yang berbeda, untuk app yang sama. Dengan disable apk signature verification di LP ataupun Xinstaller (Xposed), maka kita bisa menginstall apk beda signature tanpa harus uninstall-reinstall (data app aman karena tidak diuninstall).
e. Hide luckypather detection. Menyembunyikan Luckypatcher dari Application manager sehingga tidak terdeteksi oleh app lain.
06. Block iklan
a. Memblock iklan via hosts file, lebih gampang via adblocker. Tidak ada server yang perlu running terus menerus, karena sifatnya internal
b. Disable component iklan, activities google ads. Lewat LP lebih gampang.
c. Membuat redirection host sendiri. Misalnya dengan menambahkan 192.168.1.123 maxv di hosts file. Artinya kalau di terminal kita run : ping maxv. Artinya sama dengan ping 192.168.1.123. Sehingga kita tidak perlu ketik IP nya panjang2, cukup host name saja. Lebih gampang diadd dari adblocker.
d. Firewall android / Lightning Wall. Membatasi koneksi internet mobile data, wifi ataupun tethering pada app tertentu.
07. Hack
a. Cheat game, via game killer, hex editor, sqlite editor. Anda bisa buat score dari Candy Crush jadi 2.147.483.647, Stat di chaos ring 2 jadi 9999, unlimited money, unlimited items. Ataupun hanya sekedar mengintip jawaban kuis logo/tebak2an di database SQL nya.
b. Purchase IAP (In-App Purchase) secara free, untuk beberapa app/games tertentu. Pastinya dilakukan dengan freedom, yang berfungsi sebagai proxy IAP untuk app Freemium (Free tapi ada IAP Premium), sehingga bisa unlock content yang sebenarnya sudah ada, hanya saja terhalang IAP
c. Speedup ataupun slowmo. Untuk beberapa game yang menggunakan clock system, kecepatan game bisa dihack sehingga menjadi sangat cepat, sehingga progress lebih cepat selesai (misalnya bangun tower defense lebih cepat selesai). Atau untuk game yang memerlukan respon yang cepat, bisa diperlambat, sehingga lebih gampang melewatin momen2 critical, contohnya di game runner ataupun puzzle yang ada timernya.
d. Pause game. Terutama untuk game puzzle yang memiliki timer, sehingga kita punya banyak waktu untuk mencari solusinya.
e. Bisa bypass beberapa parameter setting, via sqlite editor. Contohnya nyatanya adalah dipake untuk bypass USB debug, sebelum passwordnya ditemukan.
08. Backup & Restore
a. Bisa backup full ROM via MDT (khusus CPU mediatek), atau via EFS Pro (khusus CPU Snapdragon). Untuk mendapatkan akses ke seluruh partisi HP, pastinya diperlukan akses root. Tanpa root, tidak ada full backup yang bisa dilakukan melalui MDT.
b. Bisa backup melalui Titanium Backup. Backup & restore bawaan sebenarnya sudah cukup mantap. Hanya saja fiturnya terbatas. Titanium backup memiliki segudang fitur yang membuatnya app wajib bagi yang uda root. Contohnya multi backup profile, filter, labeling, scheduling, attach note, protect backup, dan masih banyak lainnya
c. Mempermudah proses flash CWM/TWRP, meskipun sebenarnya tetap bisa diflash via SPFT, tanpa root sekalipun.
09. Jaringan
a. Unlock CDMA, supaya bisa pake operator lain. Ini khusus untuk HP yang terlock.
b. Unlock LTE full band. Hanya berlaku untuk chipset yang sudah support full band dari awal. Contohnya SoC Qualcomm yang sudah support RF360 Gobi Multimode atau modem X series. Secara hardware SoC nya sudah support semua band, tinggal unlock dari firmware.
c. Unlock limitasi network dari vendor. Misalnya kecepatan network yang dibatasin hingga speed tertentu bisa dibuka hingga speed maksimal.
a. Membuat hostpost dengan fitur advance, routing enabled, memilih subnet, mengurangi daya transmisi, menggunakan enkripsi ataupun open, membuat access control list, dsb.
b. Mengaudit koneksi HP melalui aplikasi shark, seperti bitshark, wi.cap, ataupun sniffer. Di sini anda bisa "melihat" semua trafik in/out yang dilakukan HP. Contoh nyata adalah untuk melacak dns iklan.
c. Mendeteksi spesifikasi wifi Access point/router secara detail. Dengan iwscan, kita bisa cek fitur dalaman dari wifi AP/router tanpa konek sama sekalipun. Misalnya bisa mengetahui channel widthnya, support stream, MCS index, max speed, jenis chipset, model number dan masih banyak lainnya.
d. Wifi SSID display. Menampilkan nama wifi yang sedang terkonek di status bar.
e. Man In The Middle Attack. Ya, anda bisa melancarkan serangan ini untuk ngespoof default gateway, sehingga meredirect semua traffic ke HP anda. Pakai dengan resiko anda sendiri jika melakukan ini di wifi publik (ada UU yang bisa menjerat anda sehingga kena pidana ataupun denda)
f. Wifi Kill. Tidak merekam data, tapi hanya sebatas "membunuh" koneksi wifi dari device lain, dengan menggunakan deauthentication packet. Sehingga semua bandwidth internet bisa dinikmati oleh pengguna wifi kill
g. Wifi protector. Sama seperti anda bisa attack, anda sendiri juga bisa defense. Fungsinya melindungi HP dari spoof attack, MITM, ARP Poisoning.
h. Mengetahui Password wifi dari SSID yang pernah disave. Ini contoh kasusnya, anda pergi ke rumah teman dan minta password wifi rumahnya. Dia tidak mau kasih langsung, tapi inputin langsung di HP. Jadinya kita cuma bisa connect di HP yang dia inputin passwordnya saja. Kalau HP kita uda root, kita bisa ngintip password yang tadi dia input. Kalau tadi dia input di PC, tinggal pilih show password uda nampak. Kalau di HP wajib root dulu.
11. Remote & Server
a. Mengubah HP menjadi dedicated server, ada sekitar 60 an. Tanpa root sebenarnya sudah bisa, tapi terbatas pada port non-privelege (1-1023). Supaya server dapat berfungsi layaknya PC, maka diperlukan fitur port forwarding yang hanya bisa didapat via root. Port forwarding hanya diperlukan beberapa server yang menggunakan port privelege.
b. Mengontrol server lain, hal ini dicapai jika server lain juga sudah diset sedemikian supaya akses remote diizinkan.
c. Share screen ke device lain, di mana kita bisa mirror tampilan di HP ke PC, HP lain, ataupun android TV box. Untuk HP samsul dengan app bawaan, root tidak diperlukan. Tapi untuk HP lain yang screennya terlock di system, root diperlukan untuk mengakses frame dari screennya. Salah satu app mirroring yang paling mantap adalah mirrorop sender, yang memiliki framerate tertinggi di antara semuanya.
d. Mount External Drive sebagai internal. Dengan Mountfs, kita bisa mount folder sharing dari Windows, FTP maupun SFTP (SSH) server layaknya seperti sdcard di HP. Sehingga selama anda masih bisa konek ke folder sharing tadi, itu ibaratnya kita membawa harddisk eksternal di HP kita ke mana2. Tentunya lebih efektif kalau anda masih berada di jaringan lokal wifi sendiri, di mana akses wifi mencakup keseluruhan rumah.
e. SMB server. Membuat folder sharing yang bisa discan dan akses langsung dari windows network. Berbeda dengan FTP yang biasanya memerlukan caching ke temporary folder ataupun browser, SMB share bisa langsung diedit layaknya harddisk eksternal. Perlu root, karena protocol SMB wajib menggunakan priveleged port 137, 138, 139 dan 445.
12. Input
a. Input mouse & keyboard dari HP lain. Dengan menggunakan droidmote server, anda bisa menggunakan HP lain menjadi mouse & keyboard wireless untuk Max V nya. Sangat berguna jika anda ada HP nganggur lainnya, dan pengen punya keyboard wireless eksternal, supaya layar Max V nya tidak terhalang 1/3 oleh keyboardnya. Droidmote server ini juga paling cocok digunakan di android TV box, yang tidak punya touchscreen bawaan.
b. Mapping bluetooth gamepad. Supaya anda bisa memakai bluetooth gamepad untuk game2 yang tidak support native gamepad sekalipun. Untuk pairing gamepadnya tidak perlu root, dan beberapa game yang sudah support native bluetooth gamepad tidak perlu root. Contohnya emulator PS1 (epsxe), PSP (PPSSPP) dan berbagai game lainnya. Sedangkan untuk game yang tidak support (kebanyakan game lain), perlu dimap manual via gamekeyboard sejenis, yang pastinya butuh root untuk bisa mapping hardware keynya.
c. Emulasi touch dan swipe melalui shell script. Terutama dipakai untuk keperluan scripting, misalnya di tasker
d. Remap Keyboard. Bisa menggubah bukan hanya sebatas hardware key, tapi juga alpabhet, angka dan simbol.
e. Memakai Custom Gesture. Draw gesture tertentu untuk melakukan action tertentu. Sangat powerful apabila dikombinasi lagi dengan tasker. Penggunaan touchscreen benar2 dimaksimalkan sampai ke batas imajinasi.
f. Force Touch Detector. Mirip dengan implementasi Force Touch pada HP ipin ataupun kipas merah. Di mana pada HP tertentu yang memiliki LCD yang mampu membedakan sentuhan besar/kecil maupun tekanan besar/kecil; maka force touch bisa digunakan untuk execute input tertentu untuk jenis sentuhan yang berbeda. Misalnya tap dengan telunjuk (seperti biasa) adalah select, tapi tap dengan jempol (lebih luas) adalah long press.
g. Full tasker input support. Untuk bisa ketik text ataupun tombol keyboard tertentu di action tasker, perlu root. Memang ada autoinput bagi yang sudah pakai JB 4.3 ke atas. Tapi untuk yang masih JB 4.2 tidak ada app alternatif, selain lewat tasker itu sendiri dan butuh root. Bahkan untuk memaksimalkan autoinput, juga perlu root.
h. Auto text Xposed. Berbeda dengan auto text yang biasanya hanya tersedia pada keyboard tertentu, Auto text dengan Xposed Module – Text Aide, bisa berfungsi di keyboard mana saja, bahkan stock keyboard bawaan.
i. Auto reply app chatting. Dengan memakai kombinasi tasker (dan autoinput), hampir semua app chatting bisa diset auto reply. Sehingga tidak perlu bersusah payah untuk merogoh HP mengetikkan kata-kata “Saya sedang sibuk”, “Lagi mengemudi” ataupun “Lagi meeting”. Semua nya sudah bisa dibuat otomatis.
13. Record
a. Mengambil screenshot dengan cara termutakhir. Bisa lewat overlay button, capture dari SS lain, Shake, Notif bar, audio trigger, charging, intent/activities, Interval capture, Scheduled capture, webserver, camera button, search button, custom shortcut, widget, Light sensor, proximity sensor dan in app button. Anda juga bisa pake airdroid untuk Screenshot dan langsung disimpan hasil SS di PC. Sangat berguna untuk buat tutorial.
b. Capture video/screen recorder, merekam tampilan HP (videoshot). Ini hanya bisa dicapai dengan root, karena akses frame video hanya ada di root. Jadi bukan hanya sekedar SS statis biasa, anda bisa merekam apapun yang terjadi di HP. Mungkin untuk buat tutorial, sekedar showoff, ataupun untuk dokumentasi.
c. Membuat Macro touchscreen. Bisa merekam touch yang sudah dilakukan dan mereplaynya kembali, via repetitiouch. Cukup berbahaya kalau anda tidak tahu apa resikonya. Tapi sangat berguna kalau anda ada rutinitas yang perlu dilakukan berulang kali. Contohnya pas ngecheat game, supaya anda tidak perlu tap berulang2, tinggal rekam dan replay infinitely.
d. Cek FPS dari game, lewat FPS Meter ataupun GLTools.
e. Menginstall Viper4android. Untuk membuat suara speaker maupun headset menjadi berefek seperti di studio. Bisa digabungin lagi dengan library dolby dari HP lain.
Kerugian Root
Ada untung pasti ada ruginya. Berikut daftar yang sudah disingkat :
01. Garansi hilang secara software, kalau anda klaim dalam kondisi root dan modif. Untuk HP tertentu ada yang agak susah untuk dibalikkan ke original. Tapi dalam kebanyakan kasus, semua modif bisa dikembalikan seperti semula.
02. Memperbesar resiko bootloop, bootstuck, bricked. Pastinya kalau anda salah otak/I, HP betul2 bisa matot lo. Celakanya lagi kalau tidak ada backup sama sekali.
03. Memperbesar potensi adanya malware. Meskipun ini cukup diperdebatkan. Karena sejauh anda tahu dan ngerti apa yang diinstall dan dimasukkan ke HP, seharusnya tidak ada satupun malware yang bisa masuk. Namun bisa saja anda tertipu oleh tampilan App palsu. Untuk membersihkannya hanya cukup dengan uninstall app yang dicurigai sebagai malware.
04. Menyebabkan kerusakan permanent di hardware. Contohnya anda tweak overclok CPU nya full running terus menerus melebih frekuensi amannya, dan ternyata temperaturenya overheat. Karena anda disable CPU overheat protectionnya, akhirnya jebol deh. Hal yang sama bisa dilakukan di speaker, dengan cara set max volume melebihi threshold hardware.
05. Resiko kehilangan IMEI, hanya akan kena kalau anda ada format whole flash di HP tanpa backup IMEI sebelumnya.
06. Harus repot-repot belajar dunia android. Pengen root dan modif, wajib tau hal-hal basic mengenai android. Harus banyak belajar, banyak googling, membaca tutorial berulang kali sampai mengerti.
07. Bukan untuk NewBie yang tidak ingin maju. Root bukanlah untuk semua orang.
Nampaknya kerugian root lebih sedikit. Tapi sebenarnya setiap keuntungan root ada resiko setara yang mengikutinnya. Tapi karena saya singkat, makanya terlihat sedikit saja.
Apakah Root beresiko?
Semuanya tetap ada resiko. Tergantung anda sendiri, gimana cara meminimalkan resikonya, yaitu backup dulu sebelum oprek. Yang jelas begitu anda memutuskan untuk Root (dan modif), langkah pertama setelah root adalah Backup Full ROM, melalui tool yang ada. Ini wajib, uda harga mati, ga boleh tawar-menawar lagi. Anda diskon (tidak backup) bagian ini, maka saya ucapkan selamat menunggu kisah malinkundang (membatu/bricked) di HP anda.
Ilustrasi yang paling mendekatin resiko root ini adalah kegiatan panjat tebing.
Panjat tebingnya sendiri memang beresiko, ya jatuh dan mati. (beneran lo). Dan akan lebih beresiko lagi apabila anda newBie dalam memanjat & tidak memakai tali pengaman (berani???). Mungkin saja para pemanjat yang professional, mampu memanjat tanpa tali, resiko mereka lebih kecil dibanding para newB, karena mereka tahu
01. trik-trik memanjat tanpa jatuh
02. tahu gimana cara menghindar kalau ada bebatuan yang runtuh
03. tahu batu-batu mana yang aman untuk dipegang & lain sebagainya.
Tapi kebanyakan tetap tidak ingin bermain2 dengan nyawa mereka, makanya tetap pake tali pengaman.
Sama seperti di oprek system android. Kalau anda masih newBie, belum baca petunjuk & dosis pemakaian, langsung asal hajar tanpa backup, kalau terjatuh, ya salah sendiri. Bahkan yang sudah jago android sekalipun, kalau bermain-main dengan file system, rata-rata pasti akan backup dulu. Meskipun mereka tahu apa yang harus dilakukan kalau
01. permission filenya salah
02. bagaimana mengembalikan mount sdcard yang terhapus
03. ataupun restore lewat flash tool atau recovery pada saat file system hancur berantakan.
Intinya tetap backup dulu sebelum oprek. Resiko selalu bisa diminimalisir kalau tindakan pencegahan sudah dilakukan.
Wajib Root kah?
Saya tidak melarang maupun menyarankan, meskipun saya sendiri pastinya akan root dan modif. Semua android yang saya pakai sekarang ini semuanya sudah root dan modif, karena memang saya butuh akses root tersebut. Semua keputusan di tangan agan sendiri. Setelah mempertimbangkan kelebihan vs kekurangan, manfaat vs resiko, jika anda merasa kelebihan dan manfaatnya lebih besar dibanding kekurangan dan resikonya, ya silahkan saja. Kalau merasa kekurangan dan resikonya begitu mengerikan dan membuat anda mimpi buruk, sebaiknya jangan root sama sekali. Daripada nantinya anda buat repot diri sendiri dan orang lain. Mayoritas user android di seluruh dunia juga tidak root dan OK-OK saja dengan HP mereka. Saya memperkirakan mungkin hanya ada 1-5% user android yang akhirnya root. Jadi root itu sendiri bukanlah kewajiban, tapi lebih ke pilihan dan tergantung kebutuhan.
Semoga bermanfaat
*Big Credit to : Forum Hisense / agan Desmanto@kaskus